sometimes, love isn't enough (bagian 1)
at first, I call it love mari menyerah pada segala ketidakmungkinan takdir yang ada. Ada banyak sekali kemungkinan yang akan terjadi dengan hidup kita di dunia ini. Beberapa orang bilang bahwa tidak mungkin Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang tanpa suatu alasan. Everything must be a reason. Mungkin kali ini aku tidak yakin akan menemui orang yang sepertimu lagi. Aku tidak pernah menduga sebelumnya, bahwa ternyata pertemuan singkat yang telah digariskan ini, membuatku mengingatmu dalam waktu yang lama. Yang jelas, aku merasa beruntung bisa bertemu dan mengenalnya. Dia, manusia pemilik senyuman tulus— yang bahkan senyumnya masih teringat dengan sangat jelas di kepalaku, pemilik suara dengan tone rendah yang menenangkan, dan pemilik banyak kelakuan menyenangkan lainnya. The butterfly effect he gave, semua yang berhubungan dengan dia rasanya sangat menyenangkan. And suddenly, every song was about you. I found you in every song I listen to. Meskipun tidak selamanya, aku senang...